Thursday 7 June 2012

Komitmen Cinta Menuju Ke Arah Pernikahan



Assalamu alaikum wr.wb. Saudariku, pada pembahasan kali ini penulis akan membahas tentang komitmen cinta sebelum menuju jalinan pernikahan. Sebelumnya kita sudah tahu bahwa Cinta adalah rasa yang akan terus terasa dan terniang dalam jiwa dan sanubari setiap insan yang merasakan keindahannya. Maklum saja cinta itu ada di dalam hati setiap manusia dan merupakan fitrah serta mampu membawa nuansa bahagia bagi mereka yang menjalaninya termasuk yang sedang menjalani komitmen. 

Mengapa penulis selalu mengangkat tema cinta sama seperti postingan lalu berhubung banyak hal yang menginspirasi penulis akhir-akhir ini mengenai arti dari sebuah kata cinta:)

Saudaraku, membahas tentang cinta pada lawan jenis pasti membicarakan tentang cinta dua insan. Cinta yang masih sebatas     suka dan masih jauh untuk menuju kejenjang pernikahan. Untuk menguatkan jalinan cinta biasanya remaja menempuh komitmen. 


Menurut penulis komitmen adalah hal yang lebih sakral daripada janji. Dalam komitmen terdapat dua individu yang saling mengikat janji dan itu tertuang dalam bentuk tindakan menuju ke arah yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Berbeda dengan janji yang bisa dilakukan oleh satu pihak saja.Dalam komitmen juga seakan mempertaruhkan segala hidupnya dan keyakinannya bahkan harga dirinya sebagai seorang yang betul-betul tangguh dan bisa dipercaya.

Menurut penulis menjalin komitmen atas dasar cinta tanpa ada hubungan pernikahan atau khitbah sama saja dengan pacaran. Bila bisa dikatakan dengan kata kasar yaitu tergolong zina. Memang niatnya baik karena ingin menjalankan perintah Allah dan sunnah Rasul. Namun proses yang dijalani jelas tidak dibenarkan dalam islam karena tidak ada ikatan yang jelas. Selain itu komitmen hanya sebatas dua individu tanpa diketahui keluarga kedua pihak tanpa. 

Hubungan komitmen saya katakan sama dengan pacaran karena semua dilakukan seperti smsan, bertemu yang membuat hubungan keduanya semakin intens terjalin karena sama-sama memiliki perasaan cinta. Yah aktivitas saling berbalas pesan, ketemuan hingga sering membayangkan wajah sang kekasih semua sudah menggambarkan aktivitas orang yang berpacaran dan termasuk zina. 

Inilah yang tengah terjadi dikalangan kaum muda yang sedang asyik menjalankan komitmen yang setahap demi setahap ternyata telah dibawa pada suatu dimensi oleh syetan yang bernama jurang kemaksiatan.


Hal yang menjadi keprihatinan yaitu komitmen yang terbangun kebanyakan masih jauh dari realisasi. Contoh yang bisa penulis berikan ialah seorang pria memiliki niat menikahi seorang wanita. Mereka memiliki perasaan dan mimpi yang sama. Namun karena mereka masih sama-sama menempuh study maka keduanya memutuskan untuk membuat komitmen untuk saling mengikat dan menunggu satu sama lain hingga keduanya sukses baru kemudian menikah. Hal yang mereka jalani tentu seakan memaksakan takdir untuk tetap bersama dan ditakutkan akan berdampak buruk bagi salah satunya bila ternyata orang yang telah diajak berkomitmen ujung-ujungnya bukanlah menjadi teman hidupnya.

Saudaraku, segala sesuatu telah ditetapkan Allah atas setiap hambanya. Baik itu rezeki, kematian dan jodoh sekalipun. Penulis mampu merasakan bahwa Anda termasuk saya dan kita semua tentu ingin hidup bahagia dengan orang yang kita cintai. Yang menjadi masalah adalah langkah yang ditempuh bisa membawa dampak buruk bagi keduanya.

Saudariku, perlu kita ketahui bahwa salah satu konsekuensi bila berkomitmen ialah sakit hati. Dua orang yang menjalin hubungan komitmen pasti akan semakin intens dan larut dalam perasaan dan hastat untuk saling memiliki. Namun apa jadinya bila pada akhirnya mereka tidak berjodoh. Apalagi bila salah satunya ternyata berhianat atau telah dijodohkan bahkan menikah dengan orang lain. Pasti orang yang diajak berkomitmen akan sakit hati dan akan sangat marah karena penantiannya yang lama dalam menjalin hubungan serius dengan si gadis harus berakhir tragis.

Salah satu kisah nyata yang dialami seorang pria asal sulawesi tenggara. Dia sangat mencintai seorang wanita dan mereka telah lama menjalin komitmen. Setelah meraih gelar sarjana sang pria pergi melamar sang gadis di rumahnya. Namun apa yang terjadi sang pria ditolak dengan alasan tidak memiliki pekerjaaa. Pria ini pun melanjutkan study hingga S3 ke luar negeri dan kembali melamar sang gadis yang telah lama diajaknya berkomitmen. Namun, apa yang terjadi ternyata sang gadis telah dipaksa menikah dengan pria lain hingga sang pria kecewa hingga akhirnya wafat tanpa pernah menikah. Alasannya dia terlalu mencintai sang gadis dan tidak bisa lagi mencintai gadis lain.

Saudaraku sungguh miris kisah nyata diatas. Sang pria menjalin hubungan komitmen yang lama. Namun pada akhirnya mereka tidak berjodoh. Inilah dampak dari melanggarnya syariat islam. Salah satunya dengan melakukan hubungan yang terdapat zina didalamnya. Sebagaimana hadist dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,



كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.”[17]


Hadist lain yaitu

"Pezina tidak dikatakan mu'min ketika ia berzina" (HR. Bukhari no.2475, Muslim no. 57)

Naudzubillah minzalik. Saudaraku kita tentu bisa menyimpulkan bahwa menjalin komitmen tanpa ada ikatan pernikahan itu hukumnya dosa karena ada zina dan ini termasuk kedalam 50 dosa besar. Semua berawal dari saling berbalas pesan, hingga ketemuan sehingga terbentuklah zina mata, hati, telinga dan masih banyak lagi. Inilah murka Allah atas orang orang yang tidak mengindahkan aturannya. 

Saudaraku, percayalah Allah akan memberikan orang terbaik selama kita juga menjalani hidup dengan cara yang baik dan benar pula. Sebagaimana surah An~Nur ayat 29 

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”


Lanjut, bila dilihat dari pelakunya. Dalam Kitab-kitab fikih, zina dibedakan menjadi 2 macam menurut pelakunya yaitu:

1. Muhson, yaitu orang yang sudah baligh, berakal, merdeka, sudah pernah campur dengan jalan yang sah (Menikah).
2. Ghoiru Muhson ; yang tidak mencukupi syarat-syarat tesbt dalam 'muhson' seperti gadis dan bujang.

Jadi, orang yang menjalin komitmen sebelum menikah tergolong  ghoiru muhson karena keduanya masih bujang dan belum ada ikatan yang sah menurut agama. Perlu kita ketahui pula bahwa hukuman bagi pezina yang belum menikah yaitu hukum cambuk 100 kali dera. Astagfirullah aladzim.

Saudaraku, sebagai jalan keluar bagi Anda yang menjalin hubungan komitmen dan masih jauh dari realisasi. Ada baiknya Anda bicarakan ulang dengan orang yang telah diajak berkomitmen. Katakan dengan jujur dan apa adanya atas alasan Anda ingin berhenti berkomitmen. Tentunya alasan yang diberikan itu logis dan bisa membawa keduanya ke arah yang lebih baik bukan sebaliknya.

Sebagai salah satu solusi, penulis akan menyebutkan dampak dari menjalani hubungan komitmen sebelum pernikahan. Berikut opini penulis :
1. Komitmen akan melemahkan keimanan dan ketakwaan Pada Allah S.W.T. Hal ini dikarenakan orang yang menjalin komitmen waktunya akan lebih banyak tersita untuk orang yang dicintai baik dengan membalas pesannya, bertemu hingga membayangkannya.
2. Komitmen akan mendatangkan Zina karena keduanya saling mencintai dan akan semakin larut dalam suasana yang ditakutkan akan membawa pada tindakan yaitu berzina yang sudah sangat jelas di larang dalam agama
3. Komitmen lebih beresiko menimbulkan kekecewaan dan sakit hati. Mengapa, karena status keduanya belum jelas dan tidak diketahui oleh pihak keluarga. Jadi bisa saja salah satunya    berubah karena tidak da yang mampu menjamin hati seseorag. Kita tahu hati itu berfluktuasi dan itu tidak menjamin keduanya berjodoh. 

So, saudaraku hati-hatilah dalam menjalin hubungan komitmentbila hal yang ingin dicapai masih jauh dari realisasi. Salah satu langkah yang bisa ditempuh ialah dengan melamar sang gadis. Ini untuk menjamin status sang gadis agar tidak dilamar oleh lelaki manapun sehingga sang pria pun akan lebih konsentrasi dalam menjalani hidupnya. 

Ingat bahwa selama niat kita baik pasti akan mendapat kemudahan dari Allah. Azza, azza, azza fighting wahai saudaraku yang sedang menjalani komitmen menuju ke arah pernikahan. Satu lagi komitmennnya alangkah lebih baik bila diganti menjadi hubungan persahabatan, kan lebih bagus dan tidak menimbulkan kecanggungan dan dosa bahkan memperkuat hubungan silaturahim antar keduanya:)

Semoga bermanfaat, Wassalam :)

LOVE YOU CAUSE ALLAH

4 comments:

Unknown said...

Kalok pandangan mu kek gitu
Semoga ko jgn pernah SAYANG sama orng ya karna ZINA
Ingat dia yang berkata tapi dia yg melakukan nya

Unknown said...

Apabila seorang bujang mengajak si gadis untuk menjalin hububugan komitmen,namun si gadis tahu bahwa hukum dari komitmen sama halnya pacaran yaitu berdosah.Nah maka dari itu bagaimana cara untuk menolak ajakan si bujang tersebut tanpa melukai hatinya?

Unknown said...

Kalo sama-sama suka atau saling cinta mustahil akan ditolak apalagi udah terlanjur nyaman dan sayang. Solusinya Satuhal yg harus dilakukan adalah datang dirumah bicarakan baik-baik atau lamar si gadis kemudian nikahi.Karna niaf baik itu slalu membuahkan hasil yang baik in syaa Allah..

Saya siapa ? said...

Jika saya diposisi gadis itu, saya akan menolaknya dan mengajaknya untuk berteman saja sambil memperbaiki diri masing2. karna jika memang jodoh, nantinya pasti akan bersatu juga.