Saturday 18 May 2013

Utamakan Mendidik Sebelum Mengajar

Assalamu alaikum wr.wb dan Salam Ceria ^_^

Saudariku, seringkali kita mendengar bahwa anak adalah sumber kebahagiaan. Tapi saya juga punya argumentasi lain bahwa anak juga merupakan sumber kebingungan heh. Yah, ini khusus buat saya sebagai seorang pemula. Betapa tidak, segala macam sikap dan perilaku akhirnya mereka perlihatkan pagi ini. Minggu, 19 Mei 2013. Padahal kami sudah sering belajar bersama sebelumnya.

Saya kaget dan kebingunan. Entah bagaimana harus menyikapi sikap dan perilaku mereka yang disela-sela proses pembelajaran sering kali bertengkar hingga ada yang tak henti-hentinya menangis. Adapula yang jail dengan melempar temannya dengan semua benda yang ada disekelilingnya untuk menarik perhatian, hingga yang paling cuek, tenang dan patuh pun ada. Mereka punya warna tersendiri ^_^. Saya juga sempat kebingungan karena anak laki-laki lebih suka berkeliling kompleks sambil belajar. Namun anak perempuan komplen, mereka lebih menyukai belajar di suatu tempat dengan duduk tenang sambil mendengarkan penjelasan dari saya. Serasa makan gula nano-nano. Ada rasa senang,  sedih bahkan jengkel namun rasanya selalu rindu untuk kembali bersua bersama dengan mereka.
   
Sedikit bayangan bahwa Gubuk Ceria adalah nama untuk sekolah binaan yang sedang saya rintis saat ini. Mengapa dinamakan gubuk Ceria? Simple saja, bahwa meskipun dengan keterbatasan ataupun kesederhanaan, siapapun tetap bisa mengecap yang namanya pendidikan dan belajar dengan ceria. Ada tiga bidang yaitu Keislaman, Pendidikan dan Kreativitas. Ini bertujuan tidak hanya mengasah kognitif anak. Tetapi juga motorik dan akhlak mereka agar menjadi pribadi yang cerdas, religius dan berbakat. Saya menerapkan learning by doing agar mereka lebih menikmati proses pembelajaran sehingga lebih mudah paham dan mendalami isi materi. Hal ini dikarenakan anak lebih mudah mengingat sesuatu secara visual.

Kembali pada kisah kami hari ini. Hari ini kami mengawalinya dengan membaca doa belajar lalu diiringi dongeng tentang keutamaan membaca Basmalah agar mereka senantiasa ingat untuk berdoa dan mengingat ALLAH. Setelahnya, kami lalu menyanyikan lagu oh rainbow oh rainbow yang lebih kita kenal dengan nama pelangi pelangi. Saya hanya mengajarkan bahasa inggris. Ini atas permintaan orang tua mereka. Selain itu masih minimya volunteer dan kesibukan mereka hingga belum sempat melungkan waktu untuk berbagi bersama. Terakhir, kami membuat kerajinan dari koran bekas. Mereka membuat pola pada selembar kertas kemudian melekatkan koran bekas yang sebelumnya telah dicampur lem, dan sedikit Air. Alhamdulillah mereka sangat antusias dan akhirnya bisa menghasilkan karya yang beraneka ragam.

Sedikit curhatan mengenai lagu, Sesungguhnya saya sangat miris melihat mereka lebih hafal lagu dewasa dibanding lagu untuk seusia mereka. Saya hanya takut mereka tidak begitu menikmati masa-masa kanak-kanak mereka dengan baik. Ini bukan tanpa alasan. Karena kita tahu bahwa lagu anak-anak dijaman sekarang seakan sirna. Sehingga mereka terpaksa terbawa arus oleh nyanyian dewasa. Mereka juga seakan dipaksa untuk mengerti maksud orang dewasa lewat lirik lagu yang sebenarnya belum pantas untuk mereka ketahui.



Hal inilah yang terus menggugah saya untuk merintis Gubuk Ceria. Berbagi atas dasar keikhlasan dan niat karena ALLAH demi menuju kebaikan bersama untuk hidup yang lebih baik. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur karena banyak teman-teman yang mendukung. Seperti organisasi LKIMB, Pendiri Sanggar Kelapa dan terutama kak Bahyana, yang memberi motivasi dan masukan yang membangun demi perbaikan Gubuk Ceria dihari-hari berikutnya. Begitupun respon Ibunda dari anak-anak didik yang sangat mendukung dan menerima baik kedatangan saya. Insya Allah, agar ini dapat berjalan dengan lebih baik. Saya sangat mengharapkan adanya volunteer-volunteer yang kiranya bersedia meluangkan waktu dan berbagi bersama kami di Gubuk Ceria. Selain itu kami juga meminta bantuan yang akan lebih menyukseskan proses pembelajaran adik-adik yang tinggal disekitaran Tanggul.