Jika
ada orang yang bertanya “Apakah kau sudah punya waktu untuk ALLAH?”. Harap Jangan
katakan “Aku telah punya waktu”. Tapi
katakanlah “Alhamdulillah, Aku masih diberi waktu untuk merasakan kedekatan
dengan ALLAH. Maka akan kupergunakan bonus cinta ini agar ALLAH semakin mencintaiku.
Assalamu
alaikum wr.wb. saudara(i)ku yang kucintai karena ALLAH. Dengan mengharap cinta
dan ampunannya semoga kita senantiasa dilimpahkan nikmat iman, cinta, kesehatan,
kebaikan dan kebahagiaan dalam menjalani setiap lika liku dunia yang fana ini.
Tidak lupa
shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad s.a.w. yang berkat
Beliau kita masih bisa merasakan indahnya islam dan menjadi manusia-manusia pilihan
yang hidup di masa ISLAM (Ali-Imran ayat 110 “Kamu (umat Islam) adalah umat
terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
(karena kamu) menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang
mungkar, beriman kepada ALLAH dst.”)) yang merupakan agama terakhir yang sempurna
dan diridhoi Allah. Selain itu menjadi kaum Rasullullah sang kekasih ALLAH yang
hanya beliau Nabi yang mampu memberi syafaat pada kaumnya kelak. Alhamdulillah.
Saudara(i)ku,
betapa ingin saya bercerita banyak hal pada kalian. Karena berbagi adalah hal
yang akan membuat hubungan kita akan semakin akrab dan menumbuhkan kasih sayang.
Tentunya dengan pembahasan yang akan semakin menumbuhkan keimanan dan kecintaan
diantara kita dan utamanya pada ALLAH. Maka sebelum saya mulai bercerita, saya
ingin mengatakan AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH SAUDARA(I)KU. Semoga kini ada guratan
senyum manis nan merekah diwajahmu. Karena senyum adalah energi positif yang akan
menumbuhkan optimisme, perasaan senang yang juga berdampak pada kesehatan dan
tentunya sebagian dari iman. Smile ^___^
Bercerita
tentang waktu. Waktu adalah kesempatan yang tak akan pernah terulang. Detik
pertama, menit ke 3, jam 5 ada tanggal 8
bulan Februari di tahun 2012 terlewatkan begitu saja dan akan berlanjut pada
detik, menit, jam, dan tahun yang berbeda.
Setiap waktu
yang dilalui akan terus membawa kita pada lembaran baru yang tak akan pernah
kembali. Namun jangan bersedih. Selama tarikan nafas ini masih ada. Maka kita
masih punya waktu dan kesempatan. Waktu kan bonus cinta dari ALLAH. Dan
ketahuilah manusia itu berproses. Jadi jangan salahkan waktu. Kita hanya harus
menatap kedepan dan menjadi pribadi yang lebih menghargai waktu. Mari
introspeksi diri.........
Saudara(i)ku,
waktu juga mengingatkan pada kematian, bukan begitu?. Yah, sehebat, secantik,
sekaya dan seapapun namanya seseorang. Pada akhirnya mereka akan mencumbu yang
namanya kematian dan waktulah yang setiap detik, menit, jam, bahkan tahun yang
akan mengiringi kita menuju kematian. Itulah alasan mengapa kita tidak boleh
berbangga diri. Karena tak ada manusia yang sempurna dan abadi. Maka jangan terlalu
merasa bangga terhadap kesuksesan Anda. Karena itu hanya sementara dan
merupakan ujian, sedang waktu semakin cepat berlalu. Bukan begitu?
Seperti
sekarang. Kita merasakan bahwa waktu begitu cepat berlalu. Tak pernahkah Anda
menyadari bahwa baru saja Anda membuka mata. Anda menyambut pagi dan
mengerjakan sebagian kecil tugas harian. Dan ternyata tanpa Anda sadari malam kembali
datang menyapa. Maka begitulah kita, Sering juga dikelabui oleh waktu. Dikira masih
pagi, eh ternyata sudah sore hehehe. Maka dari itu sadarlah akan waktu. Jangan
sampai penyesalan itu datang karena kita menyepelekan waktu. Dan ketahuilah sesungguhnya
kita hidup untuk mati. Tempat kekal kita adalah akhirat dan kita akan sampai
kesana setelah melewati yang namanya kematian. Dan kembali, bahwa waktulah yang
sedang mengintai kita menuju kealam keabadian.