Assalamu
alaikum wr.wb. Alhamdulillahi rabbilalamin saudara(i)ku yang teramat kucintai
karena Allah. Segenap limpahan rahmat dan karunia dari Ilahi tiada habisnya
tercurah untuk kita segenap umat manusia. Begitupun Rasulullah yang dengan sabar lewat
perjuangannya yang hingga nafas terakhir tetap memperjuangkan agama Allah demi
kemaslahatan umatnya hingga sekarang sehingga kita pun masih hidup dengan tenang tanpa
peperangan dan pertumpahan darah. Negara kita tercinta Indonesia yang masih bisa menjalankan
perekonomian. Tidak seperti sauadara
kita di belahan dunia lain yang harus menahan lapar dan haus bahkan dibantai seperti yang terjadi di irak dan masih banyak
lagi.
Saudaraku
pernahkah kita berpikir akan penderitaan saudara kita? Akan kemanakah kita
setelah ini? Tidak merasa pilukah kita bila melihat saudara kita yang
telah kembali keharibaannya tewas secara mengenaskan bahkan diperkosa dan
dikebiri terlebih dahulu? Marilah kita merenung sejenak atas apa yang terjadi
di sekitar kita.
Bersukurlah karena saat memejanmakan mata dan kita masih bisa merasakan setiap hembusan angin , lingkungan yang aman tanpa ada tangisan dan teriakan pemberontakan. Nah, apa yang Anda rasakan? Sadarkah kita
dengan penuh kesadaran bahwa cinta Allah masih tercurah bagi kita yang masih saja
berbalut lumpur dosa ini? Adakah kata “Alhamdulillah” atau “Terima kasih
ya Allah atas segenap karuniamu” yang terucap oleh bibir Anda ataukah hati Anda
wahai saudaraku? Pernahkan kita mengucap rasa syukur itu?
Apakah Anda
pernah berpikir atas apa yang sebenarnya kita cari di dunia ini? Untuk apa kita
hidup? Kemana kita akan kembali? Untuk apa semua itu saudaraku jika bukan untuk meraih
cinta Allah. Sungguh beruntunglah saudara-saudara kita yang telah mampu
merasakan cinta Allah dengan penuh khitmat karena bersyukur.
Mereka adalah
orang-orang yang merasa rugi waktunya terlewatkan bila tidak menyebut asma
Allah. Orang-orang yang hatinya senantiasa berzikir dan merasakan kenikmatan
iman karena mengemis dan mengharap cinta dan ampunan Allah. Indah sekali,
teramat menentramkan jiwa bila kita bisa merasakannya dan Tahukah Anda?
Perasaan itu susah digambarkan lewat kata-kata. Hanya perasaan yang tentram, damai, dan
bahagia yang selalu menggema dalam hati-hati mereka yang merasakannya. Yah, perasaan itu saya namakan perasaan gelisah yang membahagiakan. Tidak percaya?
Contohnya jika Anda mencintai seseorang yang teramat baik pada Anda. Pasti Anda akan teramat mencintainya dan takut sekali kehilangannya
sehingga Anda gelisah. Kegelisahan Anda pun terjadi karena Anda takut dia akan meninggalkan
Anda. Anda pun tetap ingin merasakan cinta dan kehangatan bersamanya. Hingga
berbagai usaha untuk kebaikan Anda berdua pun rela Anda lakukan demi orang yang
Anda cintai. Begitupun orang-orang yang mencintai Allah akan selalu bersyukur
dan itu merambat dalam bentuk perilaku dan sikap yang mulia karena cintanya pada Allah.
Inilah hamba-hamba Allah yang mampu bersyukur. Mereka tidak
hentinya bersyukur dan mengemis akan ampunan dan cinta Allah dan itu membawa
mereka untuk selalu menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan kebaikan hingga Allah
pun semakin cinta pada mereka. Cinta dan kasih sayang Allah juga terus mengalir
dan selalu menggema serta membalut hati-hati mereka dengan lembut karena merasakan
karunia Allah di dunia terlebih jika sudah di akhirat. Subhanallah.........
Terima Kasih atas cintamu Ya Allah. Kata Alhamdulillah, kami rasa belum mampu mewakili dan melukiskan atas kebaikan dan
anugerah yang masih saja Engkau sematkan pada kami hambamu selama ini ya Rabb. Kami terlahir di agama
kebenaran yang membawa kemaslahatan dalam kehidupan kami. Kami digolongkan kaum Nabi
Muhammad yang merupakan kekasihmu dan Nabi yang hanya dia Engkau beri
kesempatan untuk memberi syafaat pada kami kelak. Sungguh Indah mencintaimu Ya
Rabb.
“Satu
pelajaran penting bagi kita bersama bahwa kita juga harus rajin bershalawat pada
Nabi agar kita mendapat syafaat-Nya kelak dan lewat Rasulullah pulalah kita
mampu merasakan kedamaian dan indahnya islam, Alhamdulillah”
Saudaraku, segenap
yang melekat pada hidup Anda adalah kepunyaan Allah. Keluarga, kekayaan, anak
yang dikandung, sawah, ladang, istri, jabatan bahkan sehelai rambut dan sebulir
nasi yang Anda lahap hingga organ-organ tubuh yang masih bekerja dalam diri
Anda semua kepunyaan dan berasal dari Allah. Semuanya. Yah, semuanya tanpa
terkecuali. “Maka dari itu marilah kita mengucap syukur detik ini juga,
Alhamdulillah yang Allah”
Saudara(i)ku
terkhusus saya sendiri yang telah lama merasakan kenikmatan atas karunia Allah.
Marilah kita mengucap rasa syukur atas segala cinta dan karunia Allah pada
hidup kita.
“Alhamdulillah ya Allah rasa terima kasihku
semua tercurah hanya padamu. Lewat hamba-hambamu aku mampu merasakan nikmatnya
hidup, indahnya islam seperti saat kami berbaur dan berbagi, merasakan kebahagiaan, dan kasih sayang
dalam keluarga. Sungguh, Cintaku padamu seisi langit dan bumi bahwa tiada yang teramat
pengasih, penyayang dan lebih kucintai selain Engkau ya Allah”
Apakah doa diatas
mampu untuk kita aplikasikan bahwa Allah lebih kita cintai dari apa dan
siapapun? Kemana rasa syukur kita wahai saudaraku? Apa yang mampu kita balaskan
pada Allah? Tidak, tidak akan ada manusia yang mampu membalas semua cinta dan
karunia Allah s.w.t. Lalu apa yang bisa kita perbuat?
Saudaraku, Tidakkah
kita berpikir bahwa Allah terlalu dan teramat maha pengasih pada hambanya?. Dia
yang telah dan tetap mencurahkan kasihnya pada kita hingga ini. ALLAH S.W.T. Namun apalah kita? kita tidak membalas kebaikan Allah bahkan untuk
mengucap rasa syukur pun tak pernah. Apa gunanya lidah dan tubuh serta
kehidupan kita ini bila tidak digunakan untuk mengabdi pada Allah. Ketahuilah
wahai saudaraku, tidak ada secuil dan sekecil bulir pasir pun penyesalan bila
kita mencintai dan menaati Allah bahkan kita akan mendapatkan yang jauuuuuuuh
lebih besar dan membahagiakan bila kita mencintai Allah. Percayalah.
Mari
kita mengulang setiap memori yang telah lalu. Di saat Anda mengalami kesusahan,
kesedihan, dan kepenatan, kemana Anda akan mengadu? Di saat semua orang sibuk
dengan urusan dunia mereka dan tak mampu mendengarkan Anda, kemana Anda akan
meminta solusi? Yah, jawabannya tentu hanya pada Allah. Allah yang tetap hadir
untuk Anda lewat sholat, doa dan jeritan hati Anda.
Dijamin, Anda pasti
akan merasakan ketenangan batin dan kelegaan. Percaya, rahasia Anda pun
terjamin jika Anda mengadu hanya pada Allah karena hanya Allah mengerti akan isi
hati Anda karena Anda ciptaannya. Sedangkan manusia tidak akan mampu
mengerti Anda sepenuhnya dan terkadang malah membocorkan masalah Anda karena
mereka juga memiliki segi kesalahan dan kekhilafan.
Allah yang menciptakan Anda pasti tahu akan apa yang Anda rasakan dan hanya Allah pulalah yang mampu memberikan solusi atas masalah Anda karena masalah dan solusi semua datang dari Allah. Ingatlah, lewat masalah Allah ingin kita lebih kuat dan tangguh agar lebih tegar menjalani hidup dan merasakan kebahagiaan yang lebih besar lagi. Seseorang yang sering mengalami kesedihan pasti akan mengalami kebahagiaan yang lebih.
Allah yang menciptakan Anda pasti tahu akan apa yang Anda rasakan dan hanya Allah pulalah yang mampu memberikan solusi atas masalah Anda karena masalah dan solusi semua datang dari Allah. Ingatlah, lewat masalah Allah ingin kita lebih kuat dan tangguh agar lebih tegar menjalani hidup dan merasakan kebahagiaan yang lebih besar lagi. Seseorang yang sering mengalami kesedihan pasti akan mengalami kebahagiaan yang lebih.
Setelah
membaca ini silahkan Anda mengadukan setiap kegelisahan dan masalah Anda pada
Allah saudaraku. Terutama saat sepertiga malam atau yang lebih kita kenal dengan sebutan
sholat lail atau tahajjud dan rasakan perubahan apa yang terjadi setelah Anda mengadukan
semua kegelisahan dan masalah Anda pada Allah. Anda akan merasakan ketenangan, kedamaian, kebahagiaan yang luar biasa karena selalu melantunkan asmanya. Anda
akan terus mengemis ampunan, cinta dan kasihnya. Ingat bahwa perasaan damai dan ketentraman
itu hanya bisa dirasakan oleh mereka yang betul-betul segenap dan sepenuh hati menguntai
doa dan cinta pada Allah s.w.t.
Saudaraku
kapan kita akan sadar akan semua nikmat yang Allah berikan? Semuanya, yah semua
yang kita miliki saat ini sudah mampukah untuk kita syukuri dengan mengucap
asmanya walaupun itu hanya sekali sehari? Saya akan mengatakan Anda teramat dan
sangatlah kikir bila tidak mampu mengucapkan rasa syukur.
Tidak takutkan kita yang pada saat sakaratul maut saja sakitnya seperti tusukan 300 pedang. Ingatlah, bahwa kita berasal dari Allah dan hanya padanyalah kita akan kembali. Marilah kita memperbaiki kualitas diri. Allah tidak akan meminta apapun dari kita. Kita taat padanya itu pun Allah balas dengan kenikmatan surga. Apa, apa lagi yang menjadi alasan kita untuk tidak bersyukur wahai saudaraku? Mari membuka mata, hati dan fikiran kita. Kini resapilah dan rasakanlah setiap nikmat dan karunia yang Allah curahkan untuk kita.
Tidak takutkan kita yang pada saat sakaratul maut saja sakitnya seperti tusukan 300 pedang. Ingatlah, bahwa kita berasal dari Allah dan hanya padanyalah kita akan kembali. Marilah kita memperbaiki kualitas diri. Allah tidak akan meminta apapun dari kita. Kita taat padanya itu pun Allah balas dengan kenikmatan surga. Apa, apa lagi yang menjadi alasan kita untuk tidak bersyukur wahai saudaraku? Mari membuka mata, hati dan fikiran kita. Kini resapilah dan rasakanlah setiap nikmat dan karunia yang Allah curahkan untuk kita.
Ada
yang mengatakan dibutuhkan Hidayah. Yah, hidayah yang banyak dikatakan orang
belum menghampiri hati, jiwa, dan fikiran mereka. Astagfirullah. Satu hal yang
perlu kita ketahui bahwa hidayah itu tidak ditunggu melainkan di jemput. Dijemput
wahai saudaraku. Contohnya jika Hp Anda rusak dan Anda hanya tinggal diam atau berdoa
saja tanpa membawanya ke tukang servis maka mustahil Hp Anda akan baik seperti
semula. Solusinya Hp harus Anda bawa ke tukang servis yang servisnya baik dan
benar. Demikian halnya dengan Hidayah saudaraku. Kita harus menjemput hidayah
itu dengan mendatangi majelis ilmu dan menjalankan kewajiban kita sebagai umat
muslim. Seperti yang dikatakan Allah s.w.t. bahwa suatu kaum tidak akan berubah
sebelum mereka yang merubahnya sendiri. Jadi dibutuhkan kesungguhan, usaha, dan
kerja keras dan ingat segala sesuatu tergantung niat. Maka luruskanlah niat
kita terlebih dahulu yang semuanya hanya karena Allah. Ok.
Selanjutnya
balasan apa yang akan Anda dapatkan jika Anda mencintai Allah dan sering
mengucap syukur?. Baiklah, surga sudah menjadi balasan yang jelas bagi mereka
yang patuh dan taat pada Allah sepenuh hati. Tapi sebelum kita merasakan
kenikmatan surga. Apakah Anda pernah merasakan perasaan bahagia dan tentram
selama manjadi manusia? Perasaan yang akan Allah tambatkan pada diri Anda
melebihi dan lebih nikmat dan indah dari apa yang telah Anda rasakan
sebelumnya. Perasaan indah itu akan terus Anda jaga dalam kedamaian hati Anda
akibat mencintai Allah dan Itu dikarenakan segala sesuatu itu berasal darinya
dan hanya Allah yang mampu melakukannya termasuk membuat Anda merasakan
perasaan bahagia karena mencintainya.
Saudaraku
yang teramat dan sungguh kukasihi karena Allah. Hal mendalam yang menjadi
pertanyaan saya kepada Anda sekalian ialah kapankah kita akan kembali pada
Allah? Kita mulai dari hal yang kecil saja yaitu kata syukur. Apakah Anda sudah
mengucap rasa syukur atas nikmat yang Allah beri? Apakah dulu Anda pun sudah sering
mengucap rasa syukur?. Jangan khawatir jika dulu Anda sering lupa mengucap rasa
syukur. Yang terpenting sekarang. Yah sekarang kita wajib mengucap rasa syukur
hingga akhir hayat kita. Dan ingat seburuk apapun kita di masa lampau tapi masa
depan kita masih suci dan itu tergantung dari langkah yang kita tempuh
sekarang. Maka mintalah agar Allah meluruskan dan meridhoi serta memberi keberkahan
pada setiap langkah yang anda tempuh, eizzz jangan lupa niat dan mengucap
basmalah saat akan memulai sesuatu. Peace J
Saudaraku,
bila yang kecil saja bisa kita syukuri maka yang besar pun akan lebih kita
syukuri dan nikmati dan tahukah Anda? Kebahagiaan dan cinta pada Allah itu bisa
kita rasakan indahnya luar biasa bila kita mau bersyukur dengan sepenuh hati
pada-Nya.
Saya
pun teramat sangat paling sungguh bersyukur menjadi hamba Allah. Diberi
kesempatan lahir kedunia dan merasakan indahnya islam dan dekapan seorang Ibu
serta kehangatan keluarga, memiliki bentuk fisik yang sempurna tanpa cacat,
menempuh sekolah dan jurusan yang baik serta lingkungan dan orang-orang yang
menambah kebahagiaan hidup saya yang kesemuanya membawa saya menjadi sosok yang
lebih baik lagi dan itu semua karena Allah mencintai saya dan ingin menjadikan
saya sebagai hamba yang mampu bersyukur dan mampu berkumpul bersama hambanya
yang taat di Jannah-Nya kelak.
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaamiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin. Demi
Allah, hidup akan terasa indah dan membahagiakan bila kita mampu bersyukur dan
cinta karena dan hanya pada Allah saudaraku.
No comments:
Post a Comment