Thursday, 8 March 2012

Potensi Bangsa di Ambang Kehancuran


Potensi merupakan suatu kelebihan yang mampu membawa dampak pada arah perubahan yang lebih baik. Potensi muncul sebagai jalan dalam menggapai suatu tujuan yang lebih tinggi. Hal tersebut tentunya harus dibarengi dengan usaha dan perjuangan agar apa yang di cita-citakan dapat tercapai sesuai harapan. Untuk itulah potensi harus dimanfaatkan bahkan dikembangkan demi masa depan yang lebih baik. Bukan sebaliknya dengan merusak ekosistem dan sumber daya yang ada. Hal tersebut harus kita sadari secara bersama-sama mengingat potensi adalah karunia dari yang maha kuasa yang harus kita jaga dan kita kembangkan dengan sebaik-baiknya. 

Tanpa adanya potensi sesuatu tidak akan mampu berkembang dengan cukup baik. Begitu pula dengan suatu negara bila tidak mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya. Ia tidak akan mampu berkembang dan bersaing dengan Negara lain. Maka harus ada pemanfaatan potensi sejak dini agar potensi yang ada semakin berkembang. Banyak cara yang bisa kita lakukan. Mengingat zaman semakin modern dan telah menyediakan berbagai jenis sarana.

Pemanfaatan potensi ada banyak ragam maupun cara pengaplikasiannya. Hasil dari cara pemanfaatan ini nantinya berkembang dan menjadi solusi dari suatu permasalahan bangsa. Solusi yang mampu menjadi penunjang untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Namun hal tersebut tergantung dari sikap dan cara pandang pemerintah maupun pihak-pihak yang bersangkutan. Maksudnya bila dalam pemanfaatannya didasari dengan rasa tanggung jawab dan kecintaan pasti dalam perkembangannya potensi akan berdampak baik. Hal yang sebaliknya akan terjadi bila dalam pemanfaatannya potensi disalahgunakan. Maka dalam perkembangannya akan berdampak pada keterpurukan dan berujung kehancuran.

Suatu perenungan bahwa potensi itu diciptakan bukan untuk kepentingan pribadi tapi ada untuk kepentingan bersama. Namun yang terjadi pada saat sekarang ini ialah sebaliknya. Potensi yang ada di gunakan untuk kepentingan pribadi dan menjadikan masyarakat sebagai korbannya. Hal ini disebabkan karena kurangnya rasa kepedulian terhadap sesama dan alam sekitar. Tapi lebih kepada besarnya sikap mementingkan diri sendiri yang terbentuk dalam tindakan keserakahan. Padahal tanpa mereka sadari, sikap itu telah membawa mereka bahkan banyak pihak pada jurang penderitaan. Pihak yang telah ikut menderita ialah masyarakat yang haknya telah dirampas hanya karena sikap keserakahan orang yang tidak berprikemanusiaan. Sang penjilat yang telah kehilangan hatinya dan merampas hak rakyatnya.

Tindakan yang sangat menghinakan bagi yang melakukannya. Hal itulah yang sedang dialami oleh bangsa kita tercinta. Negara Republik Indonesia yang potensinya semakin berada pada ambang kehancuran. Potensi telah diabaikan setelah keindahannya disalahgunakan oleh sebagian besar pemerintah untuk kepentingan pribadi. Padahal Indonesia telah merdeka dan berdiri sebagai suatu Negara sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Bukan lagi wilayah yang terjajah yang harus diperjuangkan haknya dengan cucuran keringat, deraian air mata hingga tumpahan darah. Tapi mengapa kita masih merasa terjajah  hingga kini?. Padahal kita mampu melawan penjajah dengan semangat perjuangan. Perjuangan yang berujung pada kemerdekaaan hingga terbentuk suatu Negara yang merdeka. Negara Republik Indonesia yang sudah di kenal dunia hingga kini.

Betul bahwa kita telah merdeka dan berhasil melawan penjajah. Tapi tidak dengan sikap pemerintah saat ini. Keserakahan pemerintah menjadi alasan mengapa bangsa Indonesia masih terjajah hingga kini. Masyarakatnya telah dijajah dalam mendapatkan hak-hak sebagai warga negara. Baik itu dari segi pendidikan, kesehatan hingga kesejahteraan hidup.

Sedikit perenungan akan kemerdekaan yang telah kita capai. Apakah kata merdeka betul telah memerdekakan bangsa ini dari segala keterpurukan? Jawabannya tentu tidak. Salah satu alasan mengapa bangsa Indonesia belum merdeka sepenuhnya, ada pada sistem yang sedang di jalankan oleh pemerintah. System yang di dalamnya banyak terjadi permainan dan penyalahgunaan wewenang.

Pemerintah yang telah menjalankan pemerintahan kita hingga kini telah bersandiwara dan bermuka dua dalam pemerintahannya. Mereka banyak yang bertangan panjang dan mengatakan hal yang berbanding terbalik dengan kenyataanya. Banyak program yang telah mereka janjikan saat pemilihan. Namun saat terpilih hanya sebagian kecil saja yang mampu mereka realisasikan dan sebagiannya lagi telah diselewengkan.

Benar bahwa pemerintah selalu berusaha untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyatnya. Namun tetap saja di balik itu semua pemerintah tetap memenjarakan hak rakyatnya. Dalam hal ini termasuk hak mengembangkan potensi baik berupa sumber daya alam, sumber daya manusia hingga masalah tanah yang dirampas atas nama milik negara.

Bangsa Indonesia seharusnya membuka mata dan telinga akan musibah besar yang akan semakin menenggelamkannya pada jurang kehancuran. Bukan dengan menutup mata dan membiarkan ketidakadilan semakin merajalela di indonesia. Sudah terlalu lama Indonesia berdiam diri dalam sangkar. Sekarang saatnya Indonesia bangkit dan bergerak memerangi ketidakadilan yang semakin merajalela. Itu semua harus di lawan dengan menumbuhkan kembali semangat persatuan, dan kerja keras serta kegigihan dalam melawan ketidakadilan. Bukan dengan menutup mata dan membiarkan semua permasalahan dapat terselesaikan dengan tindakan pemerintah. Yang menjadi permasalahan ialah pemerintah karena ia yang sekarang menjadi penyakit dan sedang menggerogoti bangsa ini. Potensi bangsa ini semakin terkuras oleh tindakan sebagian besar kalangan pemerintah. Maka dari itu bangsa ini harus bersatu dan meluruskan ketidakadilan yang semakin melebar.

Hal yang bisa menjadi bukti untuk melawan ketidakadilan telah kita dapatkan. Tanpa harus mencari-cari, semua telah terpampang lebar di depan mata kita setiap hari. Kasus korupsi, kasus hak cipta dan masih banyak lagi merupakan bukti nyata dari kasus yang kita lihat sehari-hari. Inilah yang mampu menjadi kunci bagi masyarakat dalam melawan kebobrokan sebagian besar penjilat hak rakyat di indonesia.

Sungguh sembilu melihat keadaan sang bumi pertiwi yang semakin menderita dan terpuruk. Kekayaan potensi yang telah dimilikinya telah disalahgunakan dan kemudian diabaikan begitu saja. Padahal potensi diberikan oleh yang maha kuasa untuk dijaga dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Bukan disalahgunakan apalagi diabaikan setelah kepentingan diri sendiri terpenuhi. Manusia diciptakannya untuk hidup bersama dan saling membantu dalam hal kebaikan. Tidak seperti sekarang yang banyak orang lebih suka bahagia di atas penderitaan orang lain. Mereka hanya mementingkan kebahagiaan dan sejahteraan pribadi  bukan untuk orang banyak. Padahal kebahagiaan itu akan semakin terasa bila dirasakan secara bersama-sama. Mengingat Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keragamaman budaya dan keindahan alam. Sehingga sudah sepatutnya keindahan dan potensi yang ada di negeri ini di manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dinikmati juga secara bersama-sama. Hal yang sangat menguntungkan semua pihak tanpa adanya adanya pandang bulu dan penyelewengan.

Kekayaan alam Indonesia tetap ada meskipun keberadaannya semakin berkurang. Kekayaan itu diantaranya hasil pertanian, perkebunan. Dalam sektor perkebunan seperti kelapa sawit, buah, karet dan cengkeh. Selain itu terdapat pula keanekaragaman budaya. Namun semua itu semakin terpuruk oleh situasi bangsa saat ini.

Contohnya saja dalam sektor pertanian. Jumlah hasil panen petani semakin menurun setiap tahunnya. Makanan pokok bangsa Indonesia yang dihasilkan oleh petani harganya juga semakin mahal. Harga yang mahal juga tidak sesuai dengan kualitas beras yang dihasilkan. Selain itu, faktor alam juga menjadi alasan mengapa hasil panen petani menurun. Seperti rusaknya ekosistem yang mengakibatkan banjir, tanah longsor hingga gempa. Itulah alasan mengapa kualitas hasil pertanian kurang baik. Teramat disayangkan karena pemasukan yang didapat pemerintah banyak didapat dari sektor pertanian. Masalah yang harus segera diselesaikan oleh bangsa ini. Apalagi pemerintah yang kurang perhatian  terhadap nasib para petani.

Dalam sektor perkebunan seperti kelapa sawit, buah, karet dan cengkeh telah ikut menjadi masalah bangsa ini. Masalah yang dihadapi dalam sektor perkebunan sama halnya dengan sektor pertanian. Kebanyakan pegawai perkebunan mengalami kegagalan seperti mahalnya harga pupuk dan keadaan alam yang semakin tak menentu. Hal lain dikarenakan banyaknya hutang Negara dan adanya kerusakan alam yang semakin meningkat.

Selain masalah pada sektor pertanian dan perkebunan. Masalah akan keberadaan keanekaragaman budaya juga ikut terancam punah. Kebudayaan yang menjadi ciri khas bangsa ini juga ikut punah dikarenakan kurangnya minat generasi muda pada kebudayaan negara. Banyak hal yang menjadi penyebabnya diantaranya kemajuan teknologi, tingginya sikap gengsi generasi muda terhadap kebudayaan bangsa karena menganggap kebudayaan tradisional sebagai sesuatu yang kolot. Hal yang menjadi keprihatinan kita bersama bahwa turislah yang kini mulai menguasai kebudayaan Indonesia termasuk potensi yang ada di dalamnya. Seperti dalam hal penguasaan alat musik hingga cara nyinden telah mereka kuasai. Padahal kebudayaan itu seharusnya dilestarikan oleh generasi muda bangsa.

Dari berbagai kasus di atas masih ada lagi kasus lainnya yang ikut menambah masalah bangsa akan potensi yang berada dalam ambang kehancuran. Masalah itu ialah hasil karya anak bangsa yang mulai banyak diincar oleh bangsa asing. Peristiwa yang menjadi kebodohan bangsa ialah B.J. Habibi. Sang mantan wakil presiden Indonesia yang merupakan ahli dalam bidang penerbangan. Beliau telah memutuskan tinggal di Jerman karena karyanya banyak diapresiasi oleh pemerintah Jerman. Hal lain yang kemungkinan  menyebabkan B.J Habibi pindah. Selain bahwa ia banyak diincar oleh bangsa asing juga mungkin disebabkan Beliau tidak mendapat perhatian oleh sebagian pemerintah akan potensi yang dimilikinya. Sehingga Beliau pindah ke Jerman dimana karyanya banyak diapresiasi dan diterima oleh rakyat jerman.

Sebagai kesimpulan apakah kita akan terus seperti ini dengan keberadaan potensi bangsa yang semakin berada dalam ambang kehancuran. Melihat nasib bangsa yang semakin jauh dari kesejahteraan dan keadilan. Tentu tidak ada yang setuju dengan hal tersebut. Kejadian-kejadian seperti itu seharusnya dapat menjadi pembelajaran berharga bagi bangsa Indonesia. Pembelajaran yang mampu membawa perubahan bagi bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Hal tersebut bisa kita mulai dari hal-hal kecil sejak usai dini. Seperti pemberian tanggung jawab dan sikap di siplin dalam berbagai hal termasuk mengerjakan tugas sekolah.   Hal tersebut bisa menjadi salah satu sarana yang mampu membawa dampak positif demi perubahan yang lebih baik lagi. Potensi juga bisa di kembangkan lewat sarana edukasi dan penyuluhan akan dampak dan akibat bila tidak menjaga potensi yang ada. Kembali penulis tekankan bahwa kesadaran tersebut juga harus disertai bukti nyata agar potensi bangsa ini tidak terkuras habis melainkan terus berkembang dengan sangat baik demi terciptanya masyarakat yang aman, sejahtera dan sentosa.

No comments: