Saudaraku, betapa rindunya saya karena ingin selalu bertegur sapa dengan Anda semua setiap hari. Bagaimana kabar Anda dengan hati yang senantiasa mengiringi setiap detik perjalanan hidup yang fana ini? Apakah sang hati sudah Anda jaga dengan cara yang benar untuk hal yang baik. Ataukah sang hati tengah digerogoti virus pink oleh kehadiran seorang penguasa yang senantiasa menabur rasa indah dan bahagia dalam relung jiwa Anda?.
Yah,
berbicara soal hati pasti itu menyangkut perasaan. Apalagi bila kita membahas
soal cinta yang jelas-jelas membuat hati,
jiwa, pikiran, dan perasaan kita seakan ikut terbawa suasana. Alasannnya karena kita mendapat perlakuan
dan sikap yang baik dari seseorang yang
kita cintai. Bila diibaratkan, bagaikan perlakuan seorang hamba yang taat pada
tuhannya yang sangat dicintainya hingga rela berjihad di medan perang.
Saudaraku perkataan yang terucap oleh lisan orang yang kita cintai terkadang
mampu menguasai benteng hati. Bagaimana tidak perempuan yang dikenal dengan
main perasaan pasti tersentuh dan seakan terbang melayang di udara.
Seiring perjalanan waktu tanpa sadar ia semakin
hanyut dan terpenjara tak berdaya menolak perasaan cinta yang teramat besar dan
senantiasa bersemayam dalam
sanubari. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar sungguh maha kuasa Allah
yang telah menganugerahi setiap insan dengan
rasa cinta dalam sanubari agar ia mampu merasa dan peka terhadap diri dan orang
lain.
Banyak orang yang mengatakan bahwa hal yang abstrak ini mampu mengubah dunia
menjadi lebih indah dan berwarna.
Alhamdulillah yah :). Saudaraku adakah diantara kita
yang tahu perbedaan antara hati dan perasaan?. Menurut saya hati dan perasaan
itu berbeda namun tetap satu. Begini, bila
kita contohkan hati itu ibarat mangkok atau wadah yang menampung isi sedangkan
Perasaan itulah yang menjadi isinya
dan berada di dalam mangkok. Intinya, Hati menjadi wadah yang
menampung perasaan sebagai
isinya. Mereka menjadi kesatuan yang
padu dalam menghantarkan manusia untuk memaknai arti dari dari kata cinta dalam kehidupan yang fana ini. Jadi, perasaan itu ada
di dalam hati setiap manusia.
Sekarang
ada yang tahu hati itu apa dan apa kaitannya dengan cinta?. Nah, hati merupakan karunia dari Allah yang begitu suci dan harus senantiasa kita
jaga karena ia merupakan awal dari sumber kita sebelum melakukan suatu tindakan. Tentunya
tindakan yang kita ambil atas dasar kebaikan karena tidak
mungkin seseorang ingin melakukan sesuatu jika itu bukan untuk kebaikan dirinya apalagi untuk orang yang dicintainya.
Sepakat?
Hal
yang menjadi kendala sebenarnya ialah tidak adanya keyakinan, ketulusan dan tindakan nyata
untuk berbuat dari dalam hati.
Nah, kehadiran cintalah yang mampu menggerakan hati seseorang untuk mau
berbuat. Namun, hasil dari perbuatan itu juga beragam karena adapula yang
merasakan perasaan sedih, bahkan kecewa. Membahas tentang perasaan sedih
itu karena kita
kurang memaknai arti dari kehadiran cinta dalam kehidupan sehingga kita sering salah jalan dan
menyebabkan penyesalan hingga perasaan sedih.
Itulah sedikit gambaran dari saya tentang cinta dalam
hati. Bagaimana dengan Anda?
Saudaraku,
saya ingin bertanya pada Anda. Apakah
Anda pernah bertanya pada hati sebelum melakukan sesuatu?. Yup, bagus sekali,
bertanya pada hati itu memang penting karena menurut saya pribadi hati
merupakan tempat yang paling jujur bila kita ingin memutuskan sesuatu. Bila hati sudah mantap maka kita pun akan merasa tenang
untuk melangkah dalam meraih kebahagiaan kita
sebagai orang yang diberi rasa cinta. Yakinlah, bila hati kita yakin pasti kita
akan lebih tenang dan konsisten dalam melakukan sesuatu. Mengapa karena
sebenarnya hal yang Anda lakukan itu sudah Anda yakini yang berasal dari dalam
hati. Intinya hati yang membawa
kita pada sebuah keyakinan yang
kemudian terimplementasikan lewat tindakan. Bukan
begitu saudaraku?.
Jadi, hati turut serta dalam memutuskan
segala sesuatu yang nantinya akan kita lakukan. Berbicara soal hati saya sontak teringat
dengan sebuah lagu milik Pasto
yang judulnya kalau tidak salah “Tanya
Hati”, hehehe. Yah, Ini jadi salah satu bukti bahwa meminta pendapat
pada hati itu penting. Penting karena menurut saya pribadi
hati meruapakan sumber kejujuran dan keyakinan yang bisa membuat seseorang menjadi kuat dalam melakukan sesuatu.
Bayangkan kalau kita melakukan sesuatu tanpa mengikuti kata hati kita. Maka, yang ada Anda
hanya akan semakin tersiksa karena menderita
disebabkan menyesali diri yang tidak mengikuti apa yang menjadi kata
kata hati. Singkat kata Anda telah mengingkari kata hati sendiri.
Contoh lain misalnya saya
dikhitbah oleh seseorang yang mapan,
beragama, dewasa, dan penyayang. Namun saya masih bimbang.
Nah, kalau sudah begini hal pertama yang harus saya lakukan untuk mengakhiri
kebimbangan saya ialah dengan bertanya pada hati atas apa yang saya rasakan yang tentunya harus disertai pemikiran yang matang yang
bisa membuat saya yakin untuk menikah. Hal tersebut nantinya membuat saya
kuat untuk mengambil suatu tindakan yang akan saya putuskan. Jadi, bila Anda
dilanda keraguan, kegalauan atau ketidaknyamanan, hal paling pertama yang harus
Anda lakukan ialah berdasar dan bertanya pada hati kecil Anda sendiri akan apa yang Anda rasakan. Tentunya
harus disertai pemikiran yang logis dengan
mempertimbangkan baik-buruknya agar yang nantinya kita jalani dapat membuat kita merasa bahagia tanpa ada secuil
sekat yang bernama penyesalan. Kita pun senantiasa diliputi oleh kebahagiaan bukan kekecewaan apalagi kemudaratan.
Saudaraku,
pernah mendengar orang lain atau bahkan teman Anda berkata seperti ini “Tanya
hatita, sudah yakinmi atau belum”. Artinya banyak orang yang secara tidak
langsung sepakat bahwa hati itu memang
sumber keyakinan dan kejujuran serta kebahagiaan. Bertanya pada hati pasti
akan membuat kita merasa tenang
karena mendapatkan jawaban atas apa yang
kita inginkan. Yah betul karena itulah kejujuran atas perasaan yang kita
rasakan. Insya Allah inilah yang kemudian akan menghantarkan kita pada
kebahagiaan yang hakiki karena rasa cinta yang tulus kita rasakan dari dalam
hati. Jadi, jika Anda ingin yakin tanya hati Anda terlebih dahulu karena ia jujur
dalam memberi solusi atas keraguan yang tengah
Anda rasakan. Hal terpenting yang harus kita ketahui bahwa itulah naluri dari dalam hati yang tidak bisa kita
bohongi.
Anda
sudah mengetahui bahwa hati itu memiliki peranan yang penting dan fitrahnya
suci. Namun pada saat sekarang ini ternyata telah banyak
diantara kita yang hatinya
semakin membusuk karena teracuni oleh perbuatan kemaksiatan. Berbicara
tentang kemaksiatan memang susah untuk kita hindarkan karena semakin banyak saja manusia yang tidak
mampu menata hatinya dengan cara benar untuk hal yang baik. Kesadaran mereka sudah tidak ada akibat terlanjur terbawa
arus yang salah hingga berada dalam kubangan dosa dan
kemaksiatan.
Saudaraku,
semua yang telah saya paparkan pada pembahasan sebelumnya intinya membahas
tentang cinta. Kita tahu bahwa naluri itu terlalu picik untuk
kita abaikan kehadirannya. Namun, hati
yang tidak bersih akan membawa cinta kita pada koridor yang salah sehingga
kesucian naluri kita sendiri telah kita cemari dengan kemudaratan. Intinya
tetaplah ikuti kata hati Anda karena itulah
naluri yang Anda rasakan. Hal yang
paling penting kita harus mengikuti syariat islam dan mengawalinya dengan niat
yang tulus ikhlas agar menjadi pahala yang tentunya telah melalui pemikiran dan
pertimbangan yang betul-betul matang agar tidak terjadi menyebabkan penyesalan
di kemudian hari. Insya Allah jika kita mampu menata hati dengan cara yang baik
dan benar maka mata batin pun akan terasa tajam dalam membedakan mana yang hak
dan yang bathil sehingga kehidupan pun terasa indah dan berari untuk dijalani
Saudaraku sebagai penutup saya ingin
berbagi tips dengan Anda semua tentang bagaimana cara menjaga hati agar tidak
tersesat bahkan teracuni oleh kemaksiatan.
1. Setiap bangun dan saat
akan memulai aktifitas senantiasalah menjaga hati kita dengan meluruskan niat
hanya karena Allah, agar apa pun yang kita lakukan ditempat persinggahan
sementara ini tidak berakhir sia-sia tapi mampu membawa kita pada kebahagiaan
dan keimanan serta ketakwaan yang hakiki hingga kita mampu meraih surganya.
aaamiiin. Intinya niatkan hanya karena Allah dengan menjaga hati agar
senantiasa suci karena sering mengingat Allah baik diwaktu lapang maupun
sempit.
2. Tundukkan Pandangan.
Nah loh, hati kan abstrak kok harus nunduk sih. Saudaraku, sering mendengar
pernyataan yang mengatakan bahwa dari mata jatuh ke hati hingga timbullah cinta
yang semakin bersemi? Yup, Salah satu hal yang bisa mengotori hati kita adalah
pandangan yang dilakukan oleh mata yang bisa menimbulkan buyarnya konsentrasi
hingga ketidakhusyukan dalam beribadah yang pada akhirnya apa yang kita lakukan
menjadi sia-sia. Kita ketahui bahwa islam adalah agama yang kaffah yang
membutuhkan totalitas dan manusia itu dibekali nafsu. Intinya begini jika
manusia terus memandang yang tidak diperbolehkan bisa membuat hatinya keruh
hingga ia tidak mampu beribadah secara khusyuk apalagi secara kaffah. Hati itu
sedikit saja bisa jadi keruh bila ia terus menerus ditempatkan pada
kemaksiatan. Memandang boleh saja tapi bila sudah lebih dari dua kali, No Way
yah Ukhti wa Akhi karena memandang yang kedua kali sudah merupakan pundi-pundi
yang akan menjadi ladang dosa buat Anda sendiri. So, be careful with our eyes
my beloved brother and sister. Keep Our Heart.
3. Mengikuti majelis dan
berkumpul dengan orang-orang sholeh menjadi pondasi yang kuat bagi hati.
Bagaimana tidak ia selalu disirami oleh kebaikan hingga mata batin pun terasa
tajam hingga hati pun menjadi lebih tenang dan damai. Namanya juga kebaikan
pasti akan menimbulkan dampak yang baik pula. Apalagi itu merupakan tempat
dalam meraih cinta Allah dimana hati diciptakan oleh yang cintanya ingin kita
raih. Ingat hidayah itu tidak ditunggu tapi dijemput. Ibarat radio rusak tidak
akan pernah baik bila tidak dibawa ke tukang servis begitupun hati yang tidak
selalu di bawa ke bengkel hati pasti akan jadi keruh dan hanya akan kusam
hingga menjadi ladang kemaksiatan. So, jangan tunggu untuk berbuat kebaikan
selama masih ada waktu dan nafas yang disematkan dalam diri kita. Mari
berfastabikul khaerat :)
4. Solusi terakhir yang
mungkin akan membuat Anda sedikit geli ialah pernikahan. Yah. Menikah menjadi
salah satu cara dalam menjaga hati. Apalagi menikah merupakan gudang amal dan
merupakan separuh tiang agama. Hal saya anjurkan mengingat banyak orang terkhusus
remaja yang tidak mampu menjaga bahkan menata hati hingga melakukan
kemaksiatan. Salah satu yang tidak saya sepakati ialah pacaran karena ia akan
membawa pada kemudaratan. Dimana hati
selalu berperan yang bisa menimbulkan angan-angan mengandung unsur kemaksiatan
seperti saling berpegang, berpelukan hingga yang Astagfirullah yah merusak
kehormatan kaum hawa dimana aroma tubuh dan sebagian anggota tubuhnya dinikmati
oleh pria yang belum tentu menjadi teman hidupnya. So, jika Anda ingin hati
yang suci, tenang, damai dan sejahtera intinya ikuti syariat islam secara
kaffah dan senantiasa bertindak dan bersikap sesuai koridor yang telah
ditetapkan seperti pernikahan bukan pacaran. Kecuali pacaran setelah menikah
lebih baik lagi kan serasa anak muda gimana gitu :)
Saudaraku
tidak banyak hal yang mampu untuk saya utarakan dikarenakan keterbatasan saya
sebagai manusia biasa. Saya hanya menyampaikan atas apa yang menjadi kewajiban
saya sebagai sesama
muslim. Ingat, semua yang kita lalui mengandung
pembelajaran penting buat diri kita pribadi
agar menjadi hamba yang lebih istiqomah dan senantiasa menjaga hati dan kehormatan
diri. Jangan pernah ada kata terlambat dan menyesali diri. Kita
masih hidup dengan masa depan yang masih suci. So, marilah
kita sama-sama berproses mulai
dari merangkak, berjalan hingga mampu berlari
dalam meraih cinta ilahi Rabbi. Manusia berusaha dan Tuhan
yang menentukan karena kita telah dibekali akal, nafsu dan segala sesuatunya.
Jadi, pintar-pintarnya kita memilih dalam bersikap dan berprilaku akan
jalan mana yang kita tempuh nantinya.
Semua berada ditangan Anda mau pilih putih atau
hitam. Sikap yang kita ambil hari ini adalah hasil yang akan
kita temui di masa mendatang. Jadi, persiapkan diri dan percaya ada Allah yang akan
selalu menguatkan setiap hati yang ingin kembali. Terakhir perlakukanlah cinta
pada tempatnya, hargai ia lewat ikatan suci dan jalani ia dengan kemuliaan agar
kita meraih kebahagiaa dunia akhirat disertai hati yang tentram. THE END Semua
perbuatan akan ada pertanggungjawabannya. Keep
Heart, Love & Istiqomah,,,,,,,
Wassalam :):):)
No comments:
Post a Comment