Membahas cinta tidak akan pernah ada habisnya sampai kapanpun. Tegok saja
kehidupan sekitar kita bahkan film yang hingga kini kita tonton. Tidak ada yang
tidak tanpa cinta. Yah, pasti ada keluarga, kasih sayang, konflik, percekcokan
yang kesemuanya didasari atas rasa cinta pada sang terkasih.
Namun apa jadinya bila cinta itu terus dipendam dan tinggal menggumpal
dalam relung jiwa?. Anda mungkin akan sakit dan tidak akan bisa menemukan
kebahagiaan Anda sendiri.
Inilah letak kegunaan cinta. Cinta tidak memberi kelemahan apalagi kebodohan tapi kekuatan untuk lebih tangguh dalam menjalani hidup.
Inilah letak kegunaan cinta. Cinta tidak memberi kelemahan apalagi kebodohan tapi kekuatan untuk lebih tangguh dalam menjalani hidup.
Allah telah menghadiahkan cinta dalam sanubari setiap insan. Hal yang
merupakan fitrah dan merupakan kunci kebahagiaan nan hakiki.
Cinta itu sangat indah lagi mempesonakan. Setiap hal yang membuat kita mati rasa berubah menjadi suka dan kerinduan yang sangat kita harap untuk kembali kita rasakan. Inilah cinta yang tampak konyol dan tak akan mampu untuk diutarakan dengan alasan karena cinta tidak mampu memberi alasan.
Saudaraku, berbeda dengan postingan sebelumnya. Kini saya akan bercerita tentang cinta terhadap lawan jenis terkhusus cinta terhadap sahabat. Hal yang selalu dinanti dan terus didalami oleh setiap insan yang merasakan kehangatan dari kehadirannya. Bukan begitu?
Menurut saya pribadi cinta adalah rasa yang tidak mampu untuk diucapkan dengan kata-kata. Tapi lebih kepada perbuatan dengan dasar niat dan ketulusan serta keikhlasan hanya karena Allah. Orang yang mencintai kita tidak hanya mau menerima kelebihan tapi juga kekurangan kita dengan cara menutupinya dengan sejuta kelebihan yang ia miliki.
***
Mencintai seseorang yang ternyata mencintai orang lain memang sangat
membuat kita terenyuh tak tertahan. Bagaimana tidak. Apalagi bila kita telah
menjalin sebuah hubungan persahabatan atau kekeluargaan yang harus kita ubah
menjadi hubungan antara lawan jenis yang bertujuan ke arah pernikahan. Mungkin
pembahasan sedikit melebar ke arah pernikahan. Tapi itulah fakta yang terjadi.
Banyak persahabatan yang terjalin dan tanpa disadari berlanjut ke jenjang pernikahan. Dimana banyak terjadi salah seorang dari pelaku persahabatan ternyata jatuh hati pada sahabatnya sendiri yang merupakan lawan jenis.
Banyak persahabatan yang terjalin dan tanpa disadari berlanjut ke jenjang pernikahan. Dimana banyak terjadi salah seorang dari pelaku persahabatan ternyata jatuh hati pada sahabatnya sendiri yang merupakan lawan jenis.
Inilah bukti mengapa Allah melarang kita untuk terlalu akrab dengan lawan jenis. Tapi karena hasrat dan rasa yang semakin membuncah membuat sebagian orang terutama pelaku persahabatan sering kelewat batas dalam menjalani persahabatan.
Bagi penulis sahabat sejati dan harus kita jaga untuk meraih cinta sejati adalah amal. Karena hanya amal yang akan menemani kita saat jasad bersemayam dalam liang lahat hingga menghadap pada sang penguasa diatas segala kuasa.
Kembali pada pembahasan bahwa persahabatan sering menimbulkan rasa cinta. Rasa cinta yang terkadang membuat salah satunya hanya diam dalam rasa. Ketahuilah bahwa hal ini tidak baik bagi diri Anda.
Alangkah baiknya jika cinta itu diutarakan. Dengan terlebih dahulu mempersiapkan diri atas konsekuensi yang akan di dapatkan. Semua insan berhak mencintai tapi tak berhak memaksa untuk dicintai.
Hal yang sebenarnya sering menimbulkan rasa cinta dalam persahabatan ialah karena adanya kecocokan dan ikatan emosional yang baik antara keduanya. Hingga tak jarang banyak orang yang menjalin persahabatan kemudian memutuskan untuk menikah.
Penulis akan mengungkapkan beberapa diantaranya :
1.
Kesamaan
sifat. Sifat adalah hal yang terkadang sulit untuk kita terima. Namun dalam
persahabatan dua orang akan saling mendalami sifat dan karakter masing-masing.
Hal ini secara tidak sadar menyatukan perbedaan dan menimbulkan penerimaan
karakter antara keduanya. Yang pada akhirnya akan menimbulkan kenyamanan hingga
timbullah rasa cinta.
2. Tujuan hidup
yang sama. Misalnya si A dan si B sama-sama ingin melanjutkan kuliah dan meraih
cinta-cinta baru kemudian menikah. Hal ini membuat mereka tahu bahwa sebenarnya
mereka memiliki tujuan hidup yang sama. Apalagi hal tersebut pencapaian dalam
hidup dan telah dipertimbangkan dengan matang. Hingga salah seorang pelaku
persahabatan tidak akan merasa kesulitan dalam menyatukan arah hidup kedepannya
karena adanya kesamaan tujuan dan arah hidup.
3.
Penerimaan
dan pendalaman karakter. Seorang sahabat pasti akan mendalami karakter
sahabatnya hingga terus belajar untuk menyeimbanginya hingga terciptalah rasa
penerimaan yang tanpa sadar menimbulkan kecocokan dan hinggaplah rasa cinta
antara keduanya.
4.
Kepercayaan
dan pengertian. Kedua hal ini merupakan hal penting dalam menjalin hubungan. Di
sini pulalah seorang sahabat akan menilai moral dan sikap dari sahabatnya.
Apakah ia orang yang amanah, dewasa atau pengecut. Dan mau atau tidak bila
karakter yang kita idamkan ada pada sosok sahabat maka ia pun akan semakin
kagum yang kemudian menimbulkan rasa cinta dan lebih menyayangi disertai rasa
untuk memiliki.
5.
Keterbukaan.
Menjalin hubungan persahabatan jelas berbeda dengan percintaan. Percintaan
lebih banyak hanya menunjukkan kebaikannya saja dengan tidak mau tampil apa
adanya dengan karakter yang sebagian mencoba ia sembunyikan. Berbeda dengan
sahabat yang tampil apa adanya hingga tampil senatural mungkin. Keindahan natural
yang ia pancarkan apalagi dengan attitude yang bermartabat mampu membuat
sahabatnya semakin jatuh hati.
Sebagai kesimpulan, jalanilah hubungan persahabatan dengan tetap menjunjung
tinggi nilai kejujuran, pengertian, keterbukaan, kebaikan dan seterusnya. Tapi
jika Anda terlanjur mencintai sahabat Anda dengan sikon yang mendesak serta
pertimbangan yang matang dan mampu memberi kemaslahatan. Maka alangkah baiknya
jika Anda tidak memendam rasa itu. Yah, cinta itu fitrah, itu naluri dan kita
berhak mencintai. Namun kita pun harus menerima apa yang akan terjadi setelah
pengutaraan itu. Percayalah selama penyampaian dan perlakuan kita baik pasti
akan berbuah manis lagi indah. Mengingat sahabat Anda telah mengenal Anda
dengan baik luar dalam yang tentunya akan mampu mengerti dengan apa yang
menjadi perasaan Anda karena sejak lama terlatih untuk saling memahami dan
menerima karakter masing-masing. So, Jangan takut mengutarakan cinta apalagi
jika harus memendam cinta dalam hati.
Semangat para pengarung persahabatan. Jadilah diri sendiri dan cintailah
seseorang hanya karena Allah. Karena segala sesuatu yang hanya karena Allah, maka
bahagianya akan lebih nikmat dan abadi serta berlipat ganda. Yah, kesempurnaan,
keindahan dan segala sesuatunya berasal dari Allah.
Maka detik ini juga Saya ingin mengatakan ”AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH SAHABATKU. Terima kasih sudah menjadi salah seorang pengukir perjalanan hidupku dan menghiasinya dengan suka duka dan cinta karena Allah.”
No comments:
Post a Comment